SEJARAH PUSDIKZI
Awal Terbentuknya Pusdikzi.
Upaya untuk menyelenggarakan pendidikan Zeni TNI AD sudah dimulai sejak tahun 1945 dengan
mencoba membuka Sekolah Genie di Batujajar, dan berikutnya pada tanggal 23 Pebruari 1946
berhasil dibuka Sekolah Genie di Batujajar, dan di Sala dengan sukses. Sekolah dasar
Genie kemudian disempurnakan menjadi Depot Pendidikan Genie.
Realisasi pembukaan kembali Sekolah Genie ini disesuaikan waktunya dengan serah terima
Depot Genie Troepen dari Pihak Belanda (KNIL) kepada TNI AD yang berlangsung pada tanggal
15 April 1950. Selanjutnya tanggal peristiwa tersebut dijadikan ' Hari Jadi Pusdikzi
Kodiklat TNI AD' berdasarkan Surat keputusan Kasad No. 263 / KSAD / KPTS / 1954 tanggal
27 September 1954, sedangkan tempat pendidikan Zeni selanjutnya dinamakan Depot Pasukan
Genie di bawah Pimpinan Mayor Suratin Purwowikarto. Guna dapat menggerakkan kegiatan
pendidikan sesuai kebutuhan organisasi, maka pada tanggal 10 s/d 14 Oktober 1951 telah
diputuskan dalam
pendidikan yang perlu diselenggarakan adalah :
1). Pendidikan Prajurit (Tamtama).
2). Pendidikan Bintara.
3). Pendidikan Perwira.
4). Pendidikan ulangan Perwira.
Asal mula bangunan gedung Pusdikzi Kodiklat TNI AD merupakan warisan penjajah belanda
yang terdiri dari gedung - gedung bergaya arsitektur barat / eropa. Dibangun pemerintah
belanda sekitar tahun 1745 dan saat ini diperkirakan berumur lebih dari 2,5 abad .
Maksud pemerintah ( sekarang Istana Bogor ) gedung tersebut dipakai oleh pemerintah
belanda sampai tahun 1942 dan setelah jepang menyerah kepada sekutu sekitar tahun 1945
bangunan gedung ini diambil alih oleh Depot Genie Troepen ( KNIL ).
Nilai sejarah gedung Pusdikzi Bogor ini merupakan saksi bisu sejarah perjuangan dan
pendidikan putra - putra terbaik bangsa, ketika datang pendudukan jepang di Indonesia
gedung ini diambil oleh jepang dan digunakan sebagai tempat pendidikan prajurit-prajurit
PETA ( Pembela Tanah Air ). Adapun perwira - perwira lulusan kawah candradimuka pusat
pendidikan perwira PETA dibogor yang pernah menduduki jabatan penting atau menjabat
dipemerintahan diantaranya :

a. Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia, Jenderal Besar ( Purn ) Soedirman
b. Mantan Presiden Republik Indonesia, Jenderal Besar ( Purn ) Soeharto
c. Mantan Menteri / Panglima Angkatan Darat, Jenderal Anumerta ( Purn ) Ahmad Yani
d. Menteri Pertahanan & Keamanan (In Absentia) Kabinet I,Bapak Supriyadi Ahmad Yani
e. Mantan Mendagri Jenderal TNI Basuki Rahman
f. Mantan KASAD Jenderal Bambang Soepeno
g. Mantan Komandan Kopassus, Letjen (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
h. Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purz) Umar Wirahadikusumah
i. Mantan Pangkopkamtib, Jenderal (Purn) Soemitro
j. Mantan Menhankam, Jenderal (Purn) Poniman
k. Mantan Duta Besar Republik Indonesia di Inggris, Letjen (Purn) Ibrahim Adjie
l. Mantan Duta Besar Republik Indonesia di Kamboja dan Yugoslavia, Mayjen (Purn)
M. Ishak Djuarsa
m. Mantan Koordinator Spri Ditziad, Kolonel (Purn) Amin Koesban
n. Mantan Duta Besar Yugoslavia dan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) A. Kemal Idris
o. Mantan KASAD, Letjen (Purn) Makmun Murod
p. Mantan Duta Besar Filipina, Letjen (Purn) Moersjid
q. Mantan Duta Besar R.I di PBB, Letjen (Purn) Poerbo Sugiarto Soewondo
r. Mantan dan Puspom, Mayjen R. Soedigro
s. Mantan Dirjen Pariwisata, Brigjen (Purn) Soebroto Koesmardjo
t. Mantan Gubernur DKI, Letjen (Purn) R. Soeprapto
u. Mantan Gubernur DKI, Letjen (Purn) Tjokropranoko
v. Mantan Ketua DPR/MPR, Letjen (Purn) Wahono
w. Mantan Menteri Dalam Negeri, Letjen (Purn) Soepardjo Roestam
x. Mantan KASAD, Jenderal (Purn) Widodo
y. Mantan Duta Besar Belanda, Letjen (Purn) R.A. Kosasih
z. Mantan Menteri Agama RI, Letjen (Purn) Alamyah Ratu Perwiranegara
aa. Mantan Sekjen Depdikbud, Mayjen (Purn) Drs. Setiadi Kartohadikoesomo
bb. Mantan Menteri Pariwian Pos dan Telekomunikasi, Letjen (Purn) Achmad Tahir
cc. Bapak Paskibraka, Brigjen (Purn) Latief Hendraningrat

Disamping yang tersebut
diatas masih banyak lagi prajurit-prajurit PETA lainnya yang telah memberikan Dharma
Bhaktinya kepada bangsa dan negara Indonesia tercinta, bahkan setelah resmi menjadi
milik TNI AD, gedung ini tercatat sempat menyelenggarakan 906 jumlah/jenis pendidikan
dengan jumlah personel yang sudah dididik sampai saat ini sebanyak 56.192 orang.


Pelantikan dan pemasangan pangkat para instruktur pertama Depot Pasukan Genie Tahun 1950
.jpg)
.jpg)
Foto bersama Personel NMM(asistensi Genie Troopen dari kerajaan Belanda)stlh pelantikan
.jpg)
.jpg)
Kol.Nasution dan Letkol.Soedarto(Staff Genie)Pada Conferentie Angkatan Perang di DPG 1952


Gerbang Depot Pasukan Genie 1952(Sekarang Museum Peta)


0 komentar:
Posting Komentar